Kamis, 29 November 2012

KONSEP PENDIDIKAN IBNU SINA

Pemikiran Ibn Sina dalam hal pendidikan antara lain berkenan dengan tujuan pendidikan, kurikulum, metode pengajaran, guru dan pelaksanaan hukuman dalam pendidikan.

1. Tujuan Pendidikan
Menurut ibn Sina, tujuan pendidikan harus diarahkan pada pengembangan seluruh potensi yang dimiliki seseorang kearah perkembanganya yang sempurna, yaitu perkembangan fisik, intelektual dan budi pekerti. Selain itu, pendidikan harus mampu untuk mempersiapkan seseorang untuk dapat hidup bermasyarakat secara bersama-sama dengan melakukan pekerjaan atau keahlian yang dipilihnya sesuai dengan bakat, kesiapan, kecenderungan dan potensi yang dimilikinya.
Khusus mengenahi pendidikan yang bersifat jasmani, hendaknya pendidikan tidak melupakan pembinaan fisik dan segala sesuatu yang berkaitan dengannya seperti olahraga, makan, minum, tidur dan menjaga kebersihan. Tampaknya, sekilas tentang tujuan pendidikan yang dikemukkan oleh ibn Sina didasarkan pada pandangan tentang insan kamil (manusia sempurna). Yaitu manusia yang terbina seluruh potensi dirinya secara seimbang dan menyeluruh.

2. Kurikulum
Konsep Kurikulum yang dibangun oleh Ibn Sina didasarkan pada perkembangan usia anak didik. Misalnya untuk usia 3 sampai 5 tahun diberikan mata pelajaran olahraga, budi pekerti, kebersihan, seni suara dan kesenian. Selanjutnya, kurikulum untuk anak usia 6 sampai 14 tahun mencakup pelajaran membaca dan menghafalkan Al-Qur’an, pelajaran agama, syair dan pelajaran olahraga. Sedangkan kurikulum untuk anak 14 tahun ke atas di bagi menjadi dua, yaitu : pelajaran yang bersifat teoritis dan praktis. Materi yang bersifat teoritis meliputi : ilmu tentang materi dan bentuk, gerak dan perubahan, wujud dan kehancuran, tumbuh-tumbuhan, hewan, kedokteran, astrologi, kimia, yang secara keseluruhan tergolong ilmu-ilmu fisika. Selain itu, juga terdapat ilmu matematika, dan ketuhanan. Selanjutnya, untuk materi yang bersifat praktis adalah ilmu akhlaq, pengurusan rumah tangga, politik. Dari uraian tersebut, tampak bahwa konsep kurikulum yang ditawarkan ibn Sina memiliki tiga ciri, yaitu :
a. Konsep kurikulum ibn Sina tidak hanya terbatas pada pada sekedar penyusunan sejumlah mata pelajaran, melainkan juga disertai dengan penjelasan tentang tujuan dan kapan mata pelajaran itu harus diajarkan.
b. Strategi penyusunan kurikulum juga didasarkan pada peikiran yang bersifat pragmatis fungsional.
c. Strategi pembentukan kurikulum Ibn Sina tampak dipengaruhi oleh pengalaman dalam dirinya.

3. Metode Pengajaran
Metode pengajaran yang ditawarkan ibn Sina antar lain metode talqin (mengjarkan Al-Qur’an dengan cara memperdengarkan), demonstrasi, pembiasaan dan teladan, diskusi, magang, dan penugasan.

4. Konsep Guru
Konsep yang ditawarkan oleh Ibn Sina berkisar tentang guru yang baik. Guru yang baik adalah guru yang berakal cerdas, beragama, mengetahui cara pendidik akhlaq, cakap dalam mendidik anak, berpenampilan tenang, jauh dari berolok-olok dan main-main dihadapan muridnya.

5. Konsep Hukuman dan Pengajaran
Ibnu sina pada dasarnya tidak berkenan menggunakan hukuman dalam kegiatan pengajaran. Hal ini didasarkan pada sikapnya yang sangat menghargai martabat manusia. Ibn Sina menyadari bahwa manusia memiliki naluri yang selalu ingin disayang, tidak suka diperlakukan kasar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar